Banyak orang sulit percaya bahwa seseorang bisa berhasil dalam investasi hanya karena intuisi. Intuisi yang kita bicarakan disini tidak berhubungan dengan hal-hal magis. Orang-orang yang menggunakan intuisinya dengan baik, mereka seperti memiliki kompas yang membantunya membuat keputusan-keputusan penting.
Jika Anda tahu George Soros, dalam melakukan investasi seringkali intuisinya memainkan peranan penting. Putranya , Robert Soros bercerita dalam salah satu wawancara di Wall Street Journal, "Ayah biasa duduk dan memberi Anda teori-teori untuk menjelaskan mengapa ia melakukan ini atau itu. Tetapi saya ingat melihat dirinya saat saya masih kecil dan berpikir... setidaknya separuh dari yang ia katakan adalah omong kosong. Maksud saya, alasan yang membuatnya mengubah posisi di pasar atau apapun itu adalah karena rasa pegal dipunggungnya sudah tak tertahankan. Tidak ada hubungannya dengan alasan." Jadi bagi George Soros, intuisinya tampak sebagai pegal di punggung, ada yang muncul dengan sebuah perasaan dalam hatinya, dan banyak lagi lainnya.
Contoh lainnya adalah Howard Schultz, pemiliki Starbucks. Pada tahun 1980-an, kala itu Starbucks masih perusahaan pemasok minuman kopi di berbagai bar dan restoran dan dia adalah direktur pemasaran. Saat itu dia sedang duduk di sebuah kafe ketika tiba-tiba ia seperti di guyur suatu intuisi yang kuat. Ia "tahu" begitu saja bahwa tempat menjual kopi dengan nuansa kafe akan meraih sebuah kesuksesan seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Schultz akhirnya membeli Starbucks dan menjadikannya jaringan kedai kopi internasional.
Percaya atau tidak, setiap orang memiliki intuisi. Itu adalah sebuah alat yang Tuhan berikan pada setiap orang. Menurut pakar kepemimpinan John C Maxwell, semua orang intuitif dalam bidang kekuatan mereka. Psikiater asal Swiss, Carl Jung, mendefinisikan orang yang intuitif sebagai seseorang yang :
Jika Anda ingin mengasah intuisi Anda, tips yang diberikan oleh Ricardo R Bellino, seorang bisnisman asal Brazil yang merupakan rekan bisnis Donald Trump ini bisa Anda terapkan.
Pertama, tetapkan tujuan yang jelas. Kadang apa yang kita rasa kita inginkan sebenarnya bukanlah apa yang benar-benar kita inginkan. Hal ini menimbulkan pertentangan antara otak sadar kita dan otak bawah sadar kita, dan akhirnya akan membuat diri Anda mengarah ke suatu kehidupan yang tidak Anda inginkan. Satu-satunya cara untuk menyelarakan kedua kekuatan ini, otak sadar dan otak bawah sadar Anda adalah dengan bersikap jujur pada diri sendiri berkaitan dengan keinginan, kebutuhan, dan tujaun Anda yang sesungguhnya.
Yang kedua, belajarlah santai. Anda perlu menyediakan waktu untuk mendengarkan intuisi Anda. Meditasi dapat membantu, namun yang terlebih penting adalah meluangkan sedikit waktu untuk diri sendiri dengan melakukan hobi dan minat pribadi. Dengan begitu, Anda akan memberikan lebih banyak ruang bagi suara hati Anda agar muncul dengan sendirinya.
Ketiga, pasoklah intuisi Anda dengan informasi. Seorang ahli matematika asal Prancis, Henri Poincare pernah berkata, "Inspirasi hanya datang pada pikiran yang siaga." Jadi satu-satunya cara mempersiapkan pikiran adalah mengisinya dengan informasi.
Sebagai penutup adalah pupuklah hubungan. Kontak, interaksi, dan minat seseorang terhadap orang lain membuat mereka lebih berpengalaman dan sensitif dalam berurusan dengan orang lain.
Intuisi sangat penting, dibidang apapun Anda berkarya. John C Maxwell menulis dalam bukunya "21 Hukum Kepemimpinan Sejati," "Tanpa intuisi pemimpin menjadi buta, dan hal itu adalah hal yang terburuk yang dapat terjadi pada seorang pemimpin." Jika Anda ingin berhasil dalam bisnis dan investasi, intuisi Anda tidak kalah penting dari hal lainnya. Untuk itu, mulai hari ini, cobalah latih dan percayai intuisi Anda.
Sumber : Jawaban.com/VM